Jurnalisnusantara.com | Jakarta. – Bertemakan “Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW”, Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Menggelar acara Malam Bina Ilmu dan Amal (Mabit) edisi yang ke-48, di Masjid At-Taqwa kompleks Limau-Bendi School (LBS) PCM Kebayoran Jum’at – Sabtu, (31-01/1-2/25).
Tampil sebagai Narasumber (Narsum) pada malamnya adalah, Drs. Ahmad Yani yang juga sebagai Ketua Departeman Dakwah (DPP) Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI).
Dalam tausiyahnya, Ustadz Ahmad Yani mengatakan bahwa, ada 3 hikmah yang bisa kita dapatkan dari perjalanan Nabi Muhammad SAW saat melakukan Isra Mi’raj.
“Yang Pertama adalah, orang tersebut hatinya akan selalu terpaut dengan Masjid atau Mushalah, dan dia akan rindu terus untuk selalu Shalat berjama’ah disana, sebab perjalanan Isra Mi’raj itu dimulai dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa,” terang Ustadz Ahmad Yani.
Adapun yang Kedua, lanjut Ustadz Ahmad Yani adalah, saat perjalanan Isra Mi’raj tersebut, Nabi Muhammad SAW dalam keadaan berduka, dimana Siti Khadijah, Istri beliau yang selalu setia mendampingi dan menopang dakwahnya dipanggil oleh Allah SWT, demikian pula dengan Abu Thalib Pamannya yang selalu membekinginya dalam berdakwah.
“Hikmah yang didapat dari peristiwa tersebut adalah, bahwa kita tidak boleh sedih berlebihan, dan kita tidak boleh pula bergantung kepada manusia, namun hanya bergantung saja kepada Allah SWT,” tambahnya.
Sedangkan hikmah yang Ketiga, kata Ustadz Ahmad Yani adalah, saat dalam perjalanan Isra Mi’raj tersebut, Nabi Muhammad SAW diperlihatkan oleh Malaikat tentang kehidupan di Surga dan Neraka, dimana dalam Neraka ada orang yang lidahnya dipotong dengan gunting.
“Makna dari hikmah yang Ketiga ini adalah, bahwa saat didunia orang tersebut selalu menyerukan kepada orang lain untuk melakukan kebaikan, namun orang itu tidak melaksanakannya,” tutup Ustadz Ahmad Yani.
(Wan)
