May 19, 2025

Jurnalisnusantara.com | Jakarta. – Ramadhan telah berlalu, kita masih berada dibulan Syawal, yaitu bulan peningkatan. Harapan dari keberhasilan prosesi Ramadhan tentunya sebuah Kemenangan atau menjadi Pemenang dan bukan menjadi Pecundang, hal ini disampaikan oleh Ustadz Mulyadi Chaniago, S.Ag, M.Pd, yang juga sebagai Ketua Majelis Tarjih Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kebayoran Baru dalam Khotbah Jum’atnya di Masjid An-Nuur Rumah Sakit Muhammadiyah Taman Puring (RSMTP) Jum’at, (24/04/25).

Sebagai harapan menjadi seorang Pemenang, lanjut Ustadz Mulyadi tentu tidak cukup hanya sukses Puasa, Tarawih, baca Qur’an, I’tikaf, dan ikut melaksanakan Sholat Idul Fitri saja. Tetapi sebagai seorang Pemenang akan kelihatan dari Pasca Ramadhan.

“Dalam Qur’an Surat. Al-Mukminun ayat 1-5, Orang-orang yang beruntung adalah sebagai berikut,
Yang Pertama yaitu Orang yang Khusu’ dalam Shalat. Menjadi pemenang kelihatan dari ibadah Shalat yang dilakukan secara Khusu’ Shalat yang fokus, penuh konsentrasi kepada Allah, menghindarkan diri dari Sholat yang kebanyakan lalai. Sebagai Pemenang, maka ibadah yang dilakukan mengalami perubahan secara signifikan. Caranya antara lain, Ibadah sesuai dengan apa yang di contohkan oleh Rasulullah SAW, memahami apa yang dibaca, Tuma’ninah (tidak buru-buru) dalam Shalat,” ujar Ustadz Mulyadi.

Adapun yang Kedua kata Ustadz Mulyadi adalah Orang yang meninggalkan
perbuatan/perkataan yang tidak berguna. Jika ingin menjadi seorang Pemenang maka, Pasca Ramadhan di setiap kegiatannya akan di isi dengan yang lebih produktif terhindar dari Kesia-siaan, seperti begadang semalam suntuk, main Game yang terlalu lama dll.

“Sedangkan yang Ketiga adalah Orang yang menunaikan Zakat. Bagi Pemenang, Zakat bukan hanya sekedar kepatuhan pada perintah Allah SWT semata, namun Zakat sejatinya adalah simbol dari nilai-nilai sosial, kepedulian kepada sesama. Seperti di contohkan oleh KH. Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah yang Terinspirasi dari Qur’an Surat. Al-Maun, dan melahirkan Sekolah, Panti Asuhan dan Rumah sakit,” tambah Ustadz Mulyadi.

“Dan Selanjutnya Yang Keempat adalah Orang yang menjaga Faraj (kemaluannya). Sang Pemenang akan menghindari dirinya dari perbuatan tercela, menjaga kesucian dirinya dari perbuatan yang dimurkai oleh Allah SWT. Menjaga nama baik atau Marwah (wibawa) lembaga tempat dia bekerja,
Kalau Pasca Ramadhan belum ada perubahan yang mendasar dari kepribadian seseorang, maka dia yang akan menjadi Pecundang yang akan berkianat, dan akan merusak reputasi, nama baik dari lembaga tempat dia berada,” tutup Ustadz Mulyadi Chaniago, S.Ag, M.Pd.

Wallahualam bisawab.

(Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!