
Jurnalisnusantara.com | Jakarta. – Pemerintah Jepang membutuhkan satu juta tenaga kerja yang berstandard sampai tahun 2030. Sedangkan Pemerintah Saudi Arabia membutuhkan 500 ribu tenaga kerja yang berstandar pula sampai tahun 2030.
Namun bekerja diluar negeri tidak semudah yang di fikirkan. Perlu bekal standar kompetensi yang dibutuhkan di Negara tujuan tersebut.
Oleh karena itu, Sekolah khsususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) harus mempersiapkan lulusannya berstandar kompetensi Jepang dan Arab Saudi. Lulusan yang dibutuhkan oleh Jepang adalah lulusan yang menguasai bahasa dan budaya Jepang.
Sekolah harus konsen dan fokus dalam dua hal ini. Muhammadiyah khususnya SMK Al-Kaustar Muhammadiyah Kebayoran Baru Jakarta Selatan menjadi Center Of Learning bagi SMK se-Indonesia yang ingin lulusannya bekerja dan melanjutkan kuliahnya di Jepang.
Dan Jepang membuka pintu seluas-luasnya bagi tenaga kerja Indonesia, ujar CEO PT Awina Sinergi International, Ananda Setiyo Ivannanto dalam presentasi EDU TALK SMK Muhammadiyah se-Indonesia di SMK Al-Kautsar Muhammadiyah Kebayoran Baru belum lama ini.
Ketua PCM Kebayoran Baru Ustaz Ahmad Said Matondang dalam kata sambutannya mengatakan bahwa, SMK Al-Kautsar Muhammadiyah Kebayoran Baru berkomitmen untuk fokus dalam menyiapkan peserta didik yang berkompeten sesuai dengan kebutuhan dunia industri.
“Fokus untuk membekali Siswa-Siswi Al-Kautsar Muhammadiyah dalam Attitude dan bahasa negara tujuan akan diprioritaskan,” tambah Ustadz Said .
EDU TALK SMK Muhammadiyah se-Indonesia yang dilaksanakan di SMK Al-Kautsar Muhammadiyah Kebayoran Baru Jakarta Selatan dalam rangka mempersiapkan Siswa/Siswi SMK Lulusan yang kompetensinya berstandard Jepang dan Saudi Arabia dihadiri oleh Kepala-Kepala Sekolah Muhammadiyah dari seluruh Indonesia dan Kepala Sekolah yang bermitra dengan Muhammadiyah.
Adapun sebagai Pembawa acara Atau Host sekaligus yang membuka kata pengantar dalam acara EDU TALK SMK Muhammadiyah di SMK Al-Kautsar Kebayoran Baru ini adalah Zayn Ali.
Kegiatan acara EDU TALK SMK Muhammadiyah ini diakhiri dengan penandatanganan kerjasama International.
(Red)