Jurnalisnusantara.com | Jakarta. – Berlokasi di Jl. Masjid Al-Munir Kampung Makasar Jakarta Timur, geliat ekomomi setiap harinya terus berjalan, suara dinamo dari mesin bubut dan mesin potong terus-menerus saling bersautan, seakan-akan tak ada waktu untuk hening sejenak, termasuk juga hari ini Kamis, (21/09/23).
Kehidupan harus terus berjalan, pendaringanpun harus tetap terisi, hanya dengan modal yang terbatas dan dibantu oleh tenaga yang terbatas pula Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ini berjalan terseok-seok dengan perlahan. Syahrenna Wooden Art demikian usaha ini mempunyai Brand.
Kegiatan usahanya adalah kerajinan Tatakan Guci dan Tatakan Piring Antik yang bahan bakunya berasal dari kayu mahoni, yang dipotong, diukir, dibubut, diampelas dan diwarnai dengan warna-warna yang bernuansa klasik/antik
Adapun asal-usul sejarahnya kerajinan ini berasal dari kawasan Condet Jakarta Timur, kemudian seiring dengan perkembangan dan perpindahan penduduk, lalu usaha ini diteruskan serta dilanjutkan oleh sisa penerusnya hingga sampai dengan generasi yang ke 4 sekarang.
Untuk pemasarannya, sebelum Covid 19 kemarin sempat dipasarkan di Pusat Perbelanjaan Sarinah Thamrin Jakarta Pusat, namun saat Covid berlangsung dan seiring dengan lesunya perdagangan secara Offline, kini pemasarannya hanya melalui Online semata.
Pembelinya kebanyakan adalah para pedagang untuk dijual kembali yang berasal dari wilayah dalam negeri, namun tidak tertutup kemungkinan pula akan merambah keluar negeri, karena ternyata ada juga pesanan dari luar negeri yang belum bisa ditanggapi, mengingat masih ada sedikit kesulitan di kendala bahasa dalam melayaninya.
Semoga saja usaha kerajinan UMKM ini bisa dibantu baik itu masalah permodalannya maupun masalah pemasarannya sehingga, Kearifan budaya lokal yang nyaris punah ini bisa tetap terjaga oleh kita semua, khususnya oleh pihak yang terkait. (Wan)