October 21, 2025

Jurnalisnusantara.com | Jakarta. – Belum lama ini telah terjadi peristiwa tragis disebuah kawasan perumahan didaerah Jakarta Selatan. Seorang remaja berusia 14 tahun berinisial MAS telah tega menghabisi nyawa Ayah dan Neneknya sendiri. Meskipun motifnya belum terungkap, namun informasi dari pihak Kepolisian menyatakan bahwa remaja tersebut diduga mendengar “bisikan-bisikan aneh” dipikirannya.
Perilaku yang ditunjukkan oleh anak tersebut menyerupai ciri-ciri dari Skizofrenia.

Skizofrenia adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan gangguan proses berpikir dan tanggapan emosi yang lemah. Keadaan ini pada umumnya diejawantahkan dalam bentuk halusinasi pendengaran, paranoia atau waham yang ganjil, atau cara berbicara dan berpikir yang kacau, dan disertai dengan disfungsi sosial dan pekerjaan yang signifikan.

Gejala awal biasanya muncul pada saat dewasa muda, dengan prevalensi semasa hidup secara global sekitar 0,3% – 0,7%. Diagnosis didasarkan atas pengamatan perilaku dan pengalaman penderita yang dilaporkan.

Skizofrenia tidak sama sebagai “ingatan terbelah” dan tidak sama dengan gangguan identitas disosiatif yang juga dikenal sebagai “gangguan kepribadian ganda” atau “kepribadian terbelah”—suatu kondisi yang sering tertukar menurut persepsi masyarakat luas.

Pengobatan andalan adalah pengobatan dengan antipsikotik yang pada umumnya menekan aktivitas dopamin (dan kadang-kadang serotonin). Psikoterapi dan rehabilitasi vokasional dan sosial merupakan perawatan yang juga penting. Pada kasus yang lebih serius yang melibatkan risiko untuk dirinya dan orang lain, maka perlu dilakukan perawatan di rumah sakit secara paksa, walaupun lama perawatan di rumah sakit sekarang ini lebih singkat dan tidak sesering waktu sebelumnya.

Perilaku yang ditunjukkan anak tersebut menyerupai ciri-ciri Skizofrenia, dimana
Skizofrenia merupakan gangguan mental serius yang memengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku. Penderita Skizofrenia mengalami Psikosis, yang membuat mereka sulit membedakan kenyataan dari delusi atau halusinasi.

Dalam istilah awam, kondisi ini sering dikaitkan dengan istilah “gila,” meskipun Stigma tersebut tidak sepenuhnya tepat.

Gejala Skizofrenia bervariasi tergantung usia penderita, dan sering kali berkembang secara bertahap.
Jika gejala awal Skizofrenia tidak segera ditangani, kondisi ini dapat memburuk. Penderita mungkin menunjukkan perilaku berisiko seperti menyakiti diri sendiri, atau melakukan tindakan agresif yang membahayakan orang lain.

Hingga kini, belum ada metode pencegahan yang pasti untuk Skizofrenia. Namun, deteksi dini dan pengobatan yang tepat dapat membantu penderita menjalani kehidupan lebih baik dan mengurangi risiko komplikasi.

Pada kasus anak bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, disebut ada gejala mirip Skizofrenia, yakni rasa cemas, takut, khawatir dan resah yang berlebihan.

Menurut Ustadz Dhanu, dalam kanal YouTubenya di “Ustadz Dhanu Official Channel” mengatakan bahwa, bisikan-bisikan tersebut berasal dari adanya keterlibatan makhluk Allah yang orang menyebutnya adalah “Jin”

Sedangkan Jin disini adalah Jin yang lebih kuat, yakni yang dapat membisiki dan memerintahkan manusia untuk membunuh, biasanya Jin tersebut adalah Dajjal atau anak buahnya.

“Jin tersebut diijinkan oleh Allah SWT, untuk membisiki kedalam pikiran manusia agar tergoda mengikutinya, dan biasanya yang tergoda adalah orang-orang yang telah keluar dari syari’at Islam,” ujar Ustadz Dhanu.

“Musibah yang terjadi itu bukanlah datang secara tiba-tiba, namun hanyalah merupakan suatu isyarat atau teguran saja dari Allah SWT, sebab bisa jadi sebelum kejadian dari peristiwa itu, ada sesuatu yang keluar dari syariat Islam di keluarga tersebut, karena musibah yang tarjadi adalah hasil darì perbuatan yang dilakukan oleh tanganmu sendiri (QS = 42 : 30),” ungkap Ustadz Dhanu.

Seperti apa yang telah diberitakan oleh pihak Kepolisian bahwa, MAS pernah dibawa oleh orang tuanya berobat ke Psikiater, sebab ada laporan dari pihak sekolah bahwa ia kerap kali tertidur saat pelajaran tengah berlangsung di kelas.

Ciri-ciri ini persis seperti apa yang dikatakan oleh Ustadz Dhanu, bahwa biasanya orang yang terkena penyakit Skizofernia itu berawal dari adanya susah tidur, karena ada perasaan takut, cemas, khawatir serta tertekan, dan ini adalah merupakan akibat dari sesuatu yang sudah keluar dari Syari’at Islam, sehingga diijinkanlah masuk makhluk Allah yang bernama Dajjal atau anak buahnya tersebut untuk membisikan agar berbuat jahat/zalim.

“Skizofrenia ini tidak ada obatnya, kalau dibawa untuk berobat ke Rumah Sakit maka hanya akan diberikan obat penenang saja, dan itupun bukan untuk menyembuhkan namun hanya sekedar sebagai pencegahan sementara,” tutur Ustadz Dhanu.

“Oleh karena itu, obat yang benar adalah kembalilah kepada Allah SWT sesuai dengan Syari’at Islam, mohon ampun dan bertobatlah atas perbuatan yang telah dilakukan selama ini, jangan memaksa dalam memerintah yang harus sesuai dengan kehendak diri, dan bertanyalah kepada orang/Ustadz yang paham serta mengerti tentang penyakit ini,” pungkas Ustadz Dhanu.

(Wan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!