November 22, 2024

Jurnalisnusantara.com | Jakarta. – Ramadhan memang sudah usai, namun banyak pelajaran yang didapat dari hasil penggodokan selama sebulan penuh itu yang dapat membawa kita kearah yang lebih baik lagi, hal tersebut disampaikan oleh Ustadz Ahmad Said Matondang, M.E.Sy saat memberikan Kultum dalam Rapat Koordinasi Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kebayoran Baru Kamis, (18/04/24).

Ustadz Said yang juga sebagai Ketua PCM Kebayoran Baru mengatakan bahwa, agar terus menjaga pada sisi-sisi yang baik, pada sisi-sisi lahir yang tampak itu memang harus tetap bekerja secara lahir, terutama di Muhammadiyah Kebayoran Baru kita ini harus tetap dijaga, dan bulan Syawal adalah bulan peningkatan, maka perlu kita tingkatkan mulai dari performance-nya dan sudut-strukturnya juga perlu dijaga, seperti pada Ramadhan yang kemarin kita di Charger agar punya peningkatan yang signifikan terhadap mutu, terutama tentunya kinerja-kinerja dari Pimpinan Cabang, Pimpinan Majelis-majelis, dan semua Pimpinan-pimpinan lembaga harus mempunyai visi yang baru atau visi yang dapat meningkat dan mengarah pada takdir yang baik.

“Kita percaya kepada Qadar baik dan dalam rukun Iman tentu kita berdoa agar takdir baik kita yang satu tahun ke depan itu dapat kita raih dengan sebaik-baiknya dan takdir-takdir buruk pada diri kita bisa Allah hilangkan serta dijauhkan, sehingga kita bisa memberikan pelayanan yang maksimal dalam setiap kegiatan pekerjaan, yang dalam bahasa para Ulama Sufi malam Qadar adalah awal akhir dan awal tahun yang baik, jadi malam Qadar itu akhir dari takdir, takdir kita satu tahun yang lalu dan juga awal baik atau takdir yang baik di tahun yang akan datang, maka pada malam-malam ibadah itu Nabi dan para Malaikat berdoa dengan Salam, mereka memohonkan kepada Allah Salam yang kebahagiaan, ya sudah tentu kebahagiaan kepada kita, harapannya tahun depan harus lebih baik daripada tahun ini, tahun depan harus lebih meningkat daripada tahun yang sebelumnya,” lanjut Ustad Said.

“Pada tahun ini kita Insya Allah kita akan membuat Planning baru yang menggeliat, yang Pertama Planning yang baik yang bisa meningkatkan diri kita secara Performance yang tampak dari pikiran Cabang Muhammadiyah Kebayoran Baru, yang Kedua tentunya menjaga pada sisi rohani dari sisi negatif, jadi kehebatan di luar yang tampak, tanpa dikawal dengan kondisi batin maka akan menjadi hampa, kita perlu terus mengencangkan atau menguatkan Spiritualitas kita, karena tanpa Spiritualitas yang kuat itu akan gampang roboh, banyak kita lihat lembaga-lembaga di beberapa tempat yang mungkin secara Maksimum diluarnya bagus tapi ternyata di dalamnya hampa dan kekuatan yang paling penting itu semuanya adalah di kekuatan Spiritual atau dalam bahasa orang-orang sekarang itu ada Mindset, kalau bahasa Original itu Mindset ada dalam Headset, jadi Mindsetnya ada pada pikiran, konsepnya adalah pada hati kita,” tambahnya.

“Kata Nabi dalam diri kita ada segumpal darah, kalau segumpal darah itu baik, maka hasilnya pun akan baik pula, intinya ketika kita mampu menjaga rohani atau Mindset kita maka, semuanya akan menjadi ruh untuk melakukan pergerakan-pergerakan di sana, kalau rohaninya atau Mindsetnya lemah maka, perjalanan kitanya akan menjadi lemah pula, tetapi kalau aset Mindsetnya kuat insya Allah akan bisa menjadikan Muhammadiyah kita ini sesuai dengan cita-cita kita yakni Enlightening For The Universe, jadi kerja-kerja performance, kerja-kerja yang tampak harus tetap berkembang dan dilaksanakan, tetapi juga harus didukung pula oleh Headset dan Mindset,” jelasnya.

“Jadi apa yang kita baca dalam Alquran dan membicarakan Alquran adalah dasar dalam agama kita, suka atau tidak suka, paham atau tidak paham agar harus terbiasa membaca Alquran.
Walaupun mungkin berat. Jangan pernah meremehkan sekecil apapun bacaan Alquran, dalam Hadis Nabi barang siapa yang membaca tiga kali sudah sama seperti mengkhatamkan Alquran, jadi jangan remehkan orang sekalipun dia baca Alquran sehari-hari surat itu-itu saja, tidak apa-apa,”terangnya.

“Kenapa Cabang berencana esok pada Rapat Koordinasi akan membaca 5 ayat Alquran secara bersama-sama, agar supaya terjaga rohani kita ini, walaupun kita paham atau tidak paham, walaupun kita tidak merasa perlu, tapi saya sangat setuju dengan kebutuhan ini, jangan sepelekan berkaitan dengan Alquran, kita tidak paham dengan orang lain tetapi Allah sangat memahami apa yang kita lakukan, jadi Alquran perlu kita baca kemudian baru buku-buku lain yang perlu kita baca juga untuk menambah pengetahuan kita agar menjadi kuat, sebab kita tidak tahu arah mau ke mana kita ini. Apalagi kita para Pimpinan 2019 sebagai ruh dari pergerakan Muhammadiyah harus bagus dan betul, begitu pula pimpinan-pimpinan Majelis,” ungkapnya.

“Kalau pimpinan-pimpinan majelis tidak punya kekuatan untuk membaca, nanti akan punya kelemahan dalam mengarahkan gerak langkah kerja Muhammadiyah kepada kita. Oleh karena itu kalau kita mau dikuti saat menjadi pemimpin, tentu kita dengan Cabang harus ada penegasan seperti rencana ini, jadi bukan hanya kepada Allah, tetapi gagasan apapun yang kita lakukan itu sangat bergantung dengan isi kepala kita dengan apa yang terjadi dengan diri kita ini,” tegasnya.

“Ramadhan telah mengatur diri kita dari rohani, jasmani dan seterusnya, sedari awal hingga ada peningkatan, harapan saya karena kita semua ada inovasi-inovasi baru ada kebiasaan-kebiasaan, ada yang tampak dan ada yang tidak, tahu ada jadi taqwa dan yang sudah jelas, ada yang tampak pada sisi lahir, maka mulai minggu depan sudah mulai baca Quran dulu kemudian baru ditutup, lalu nanti ada dalam bentuk yang lain dalam batin kita, ada kajian-kajian kita yang kayaknya nanti akan berkombinasi dengan semua Majelis-majelis kita di Muhammadiyah,” pungkas Ustadz Said.
(Wan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!