Jurnalisnusantara.com | Makkah. – PCM Kebayoran Baru melaksanakan Baitul Arqom bagi Guru dan Karyawan Limau Bendi School Angkatan Pertama di Baitullah. Baitul Arqom adalah kegiatan perkaderan resmi yang dilakukan oleh Muhammadiyah. Baitul Arqom ini dilaksanakan di dua kota suci ummat Islam yaitu Kota Makkah dan Kota Madinah. Baitul Arqom ini dikemas dalam pelaksanaan umroh keluarga besar Limau Bendi School.
Dengan tema “Menapaki Sejarah Nabi untuk meraih Ibrah Ilahi” para peserta Baitul Arqom merasakan atmosfer perjuangan Nabi Saw dalam mendakwahkan Islam. Filosofi Kaderisasi yang di pilih Muhammadiyah dengan menisbahkan Rumah sahabat nabi yaitu Arqom bin Arqom akan menjadi salah satu ziyarah ( kontektual learning) bagi para peserta Baitul Arqom selain Ibadah di Masjidil Haram dan Masjidin Nabawi. Tempat-tempat bersejarah perjuangan Nabi saw juga menjadi kunjungan lapangan dalam kegiatan ini.
Pelaksanaan Baitul Arqom ini di dampingi oleh Ketua PDM Jakarta Selatan, Dr. H. Edy Sukardi, M.Pd dan Sekretaris Majelis Kader PWM DKI Jakarta, Ustaz Abdurrahman Wahid, M.Pd serta Ketua PCM Kebayoran Baru Jakarta, Ustaz Ahmad Said Matondang yang menyampaikan standard materi-materi Baitul Arqom. Dengan melaksanakan Baitul Arqom langsung di tanah kelahiran Baginda Nabi Saw, para peserta diharapkan saat kembali ke tanah air akan menjadi pejuang-pejuang dakwah Islam yang gigih sebagaimana yang telah dilakukan Nabi Saw dan para sabahatnya.
Perjalan Umroh/Haji adalah perjalanan pulang ke rumah kita yang hakiki yaitu Allah swt. Jauh di lubuk hati kita, sesungguhnya kita memiliki kerinduan untuk kembali kepada-Nya. Sesungguhnya kita berasal dari Allah dan kita akan kembali kepada-Nya.
Kita akan kembali kepada Allah dengan cara Yang berbeda. Ada Yang kembali kepada Allah dengan terpaksa. Suka atau tidak suka. Senang atau tidak senang. Siap atau tidak siap. Inilah Yang dinamakan kematian.
Ada pula cara kembali kepada Allah dengan suka rela dan dari usaha kita. Umroh dan Haji adalah Salah satu cara kembali kepada Allah dengan suka hati dan penuh persiapan.
Allah swt berfiman, ” Wahai jiwa Yang tenang. Kembalilah kamu kepada Tuhan-Mu. Tuhan-Mu Ridha kepadamu dan kamupun Ridha kepada Tuhanmu. Maka bergabunglah dengan kelompok hamba-hamba-Ku. Dan Masuklah kedalam surga-Ku.
Ibadah Umroh/haji harus melahirkan dimensi manfaat dan dimensi zikir. Saat kita melaksanakan umroh dan haji kita akan bertemu dengan saudara kita dari berbagai bangsa dan negara. Saat haji dan umroh kita akan bertemu saaudara kita dari berbagai mazhab Islam Yang ada.
Oleh karena itu pertemuan ini adalah pertemuan tingkat International bagi ummat Islam dari berbagai penjuru dunia. Dan umroh Yang dilakukan oleh Civitas Limau Bendi School dimanfaatkan untuk membangun networking Yang Salah satunya adalah Universitas Islam Madinah. Kunjungan ke kampus ini memberi inspirasi agar kita menyiapkan siswa siswi kita dapat melanjutkan pendidikannya di kampus ini.
Adapun dimensi zikir dalam Umroh dan haji adalah dimensi dimana kita memaksimalkan ibadah-ibadah di Masjidil Haram dan Masjidin Nabawi. Di dunia masjid ini, kita berupaya untuk meraih keutamaan-keutamaan beribadah ditempat-tempat yang mustajabah seperti di Roudhoh maupun di Hijir Ismail.
Umroh kali ini amat berbeda, bukan karena waktunya, namun peserta dan program dalam ibadah tersebut menjadikan terasa istimewa. Lazimnya baitul arqam 3 hari 2 malam dilakukan di sebuah tempat khusus, namun baitul arqam kali ini melebihi khusus yakni spesial karena berada di kota nabi – Madinah Al munawarah.
Materi pertama yang disampaikan ketua PDM Jakarta Selatan Dr. Sukardi, M.Pd adalah poin pertama dalam MADM yakni hidup manusia bertauhid, menjadi pengantar kami dalam menjalani 6 hari kedepan ditanah suci. Fitrah manusia yg bertauhid sesungguhnya akan dibawa sampai mati.
Sebagaimana termaktub dalam surat al bayyinah ayat 5.
“Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar)”. Maka sesunguhnya perintah untuk benar benar memurnikan niat dalam semua aktifitas merupakan kebutuhan kita untuk beramal sholeh yang kelak menjadi bekal dalam akhirat nanti. (Wan)