JN | CIATER – Bertempat di Bukit Lebah, Ciater, Subang, Jawa Barat, rekan-rekan wartawan dari Tim Media Online Berita Online di wilayah Jabodetabek melakukan kunjungan ke Perpustakaan Berita Langit yang diprakarsai oleh Majelis Gaza yang berlokasi Bukit Lebah Ciater Subang, Jawa Barat. Rombongan yang terdiri kurang lebih 40 wartawan melakukan kunjungan dari kepergian hari Jumat hingga hari Minggu siang (01 September sampai 03 September 2023). Rombongan Media tiba di lokasi hari Jumat sore (01/09/2023).
Perpustakaan Berita Langit didirikan oleh Diki Candra Purnama, yang biasa disapa Kang Diki. Kang Diki menjelaskan bahwa Perpustakaan Berita Langit menjadi tempat referensi untuk menambah wawasan khazanah soal hari akhir dunia atau penghujung akhir zaman.
Kang Diki, sapaanya adalah ketua dari Majelis Gerakan Akhir Zaman atau Majelis GAZA, yang memberikan informasi mengenai situasi dipenghujung akhir zaman ditinjau dari kaidah Islam.
Dalam acara tersebut, selain tim Media Berita Langit, juga dihadiri oleh rombongan Majelis Gaza yang bermukim di Jabodetabek. Acara silahturahmi tersebut memiliki jadwal acara antara lain ngobrol santai bersama besar buku, acara ramah tamah, dan tidak kalah serunya ada acara games (permainan) yang menarik.
Pada hari Sabtu (02/09/2023), acara dimulai dengan ngobrol santai, membahas buku bertema, “Al Mahdi Out of The Box.” Sebagai narasumber Diki Candra Purnama dan hadir sebagai tamu Ustadz Abdu Fida.
“Manusia memiliki mimpi berupa petunjuk, kabar gembira dan peringatan, tentang berbagai peristiwa besar yang akan segera terjadi, seperti yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW dalam banyak haditsnya. Mimpi bisa dijadikan acuan kebenaran jika memimpikan kebenaran,” ucap Kang Diki kepada media.
Kang Diki menjelaskan bahwa Perpustakaan Berita Langit yang terletak tepat di Bukit Lebah Ciater, didirikan untuk mengantisipasi krisis multidimensi dan dapat dikunjungi semua pihak tanpa memandang suku maupun agama. Juga diperuntukkan bagi individu atau kelompok yang ingin berhijrah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT dan alam.
“Kami sebelum menerbitkan buku ini, kami ini sharingkan isinya dengan membedah terlebih dahulu materi-materinya, ” ujarnya.
“Kami bersama tim 5 bulan bertemu dan bersama Muhammad Qasim di Pakistan, yang mendapat wahyu mimpi-mimpi mengenai akhir jaman. Kami melakukan penelitian dan dikaji, itulah menjadi salah satu sumber dalam penyusunan buku ” Al Mahdi Out Of The Box.” Kami rencana akan mengirimkan buku Al Mahdi Out of the Box ke semua pihak jika sudah terbit, ” pungkas nya.
“Dalam hadistnya, Nabi Muhammad SAW setelah wafat, Allah SWT menunjukkan kepada manusia melalui wahyu atau mimpi. Mimpi dikendalikan oleh Allah SWT. Sudah banyak mimpi-mimpi mengenai akhir zaman. Kita jangan mengabaikan mimpi mengenai akhir zaman dari Allah SWT.”
“Kita harus mendengarkan quide (petunjuk) dari Allah SWT. Rasulullah sudah menjelaskan bahwa Allah SWT memberikan informasi kepada umat Nya juga melalui mimpi. Menurut kami, bahwa akan muncul mujadit yang akan meluruskan ajaran agama Islam dan juga agama lainnya. Al Mahdi akan menjadi pemimpin, akan lahir dari negara yang sulit, contohnya saja seperti Pakistan, ” jelasnya.
Kang Diki juga menjelaskan bahwa nanti sebelum muncul Al Mahdi, bumi akan dibersihkan.”Akan ada bencana alam yang dahsyat. Melalui mimpi-mimpinya, Muhammad Qasim menjelaskan bahwa apa yang akan terjadi di dunia ini. Bencana alam, kejatuhan negara-negara adidaya dan masih banyak lagi mimpi diterima Muhammad Qasim sebagai mubasiroth, ” ungkapnya.
“Mimpi-mimpinya disimpulkan ada beberapa point:
1. Muhammad Qasim dalam mimpi diberi petunjuk dari Allah SWT untuk menghilangkan berbagai macam syirik bagi umat Islam.
2. Gambaran masa kecil Muhammad Qasim saat umur 5 tahun, dirinya menerima pertama kali menerima mimpi dari Allah SWT untuk mendapatkan petunjuk dan mimpinya di Takhwil kan sesuai ajaran Islam.
3. Melalui Sosial Media, disiarkan mengenai mimpi-mimpi nya Muhammad Qasim, sehingga umat muslim didunia mengetahui nya.
Dalam tanggapannya, Ustadz Abdu Fida, “Al Mahdi membawa misi-misi dari nabi-nabi sebelum nya, yaitu menjauhi Tauhud, ” ujarnya.
Acara ngobrol dan bedah buku ini diadakan di panggung terbuka di alam terbuka, sehingga suasana semakin mendekatkan alam dan pengunjung dari lembah madu Majelis GAZA. *(LI)