Jurnalisnusantara.com | Jakarta, (28/12). – Tahun 2023 menjadi saksi perjalanan panjang Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) dalam mewujudkan misi Indonesia Bersih Narkoba (Bersinar). Kian bertumbuh dengan dimensi baru, Komjen Pol Marthmus Hukom, S.IK.. MSi., melanjutkan tonggak kepemimpinan perjuangan dalam melakukan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GN).
Melalui empat strategi dalam penanganan narkotika: Soff Power Approach. Smart Power Approach, Hard Power Approach dan Cooperation. BNN RI berhasil menekan angka prevalensi penyalahgunaan narkotika. Berdasarkan hasi penelitian pengukuran prevalensi penyalahgunaan narkoba yang dilakukan BNN RI bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, angka prevalensi penyalahgunaan narkoba mengalami penurunan dan 1.954 menjadi 1.7396 untuk setahun terakhir pakai dan pada kategori pernah pakai menurun dan 2,47 4 menjadi 2.204.
Hal ini membuktikan bahwa empat strategi penanganan permasalahan narkotika memberikan dampak yang signifikan. Adapun capaian BNN RI yang diklasifikasikan melalui keempat strategi tersebut adalah sebagai berikut.
SOFT POWER APPROACH
Dalam menangani permasalahan narkotika, BNN RI melakukan strategi Sof’ Power approach melalui upaya Pencegahan, Pemberdayaan Masyarakat. dan Rehabilitasi. Guna meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya narkotika dan mendorong partisipasi aktif dalam upaya pencegahan, BNN RI melakukan program advokasi melalw rapat koordinasi, membangun jejaring. asistensi, intervensi. supervisi, monitoring dan evaluasi, serta bimbingan teknis di seluruh wilayah Indonesia Program ini dilakukan sebanyak 3 718 kegiatan dengan melibatkan 108 921 orang Upaya pencegahan juga dilakukan BNN RI dengan menyajikan informasi sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat melalui media elektronik maupun non elektronik yang dilaksanakan baik di ungkat pusat maupun provinsi.
Di samping melakukan pencegahan, BNN RI terus menmgkatkan ketanggapsiagaan masyarakat terhadap ancaman penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dengan mencetak 20 500 penggiat P4GN sebagai perpanjangan tangan BNN RI. Sebagai upaya deteksi dini penyalahgunaan narkotika, BNN RI melaksanakan 3 095 kegiatan tes urine yang dilakukan di lingkungan masyarakat, pendidikan. pemerintah, dan swasta Dan total 202 813 orang yang mengikuti tes urine, 1.268 orang diantaranya terindikasi positif.
Sementara itu, demi membentuk masyarakat yang mandin dan bersih dari narkoba, BNN RI melakukan pemberdayaan masyarakat melalui bimbingan tekrus hfe ski pada kawasan rawan narkoba. Tercatat sebanyak 1.447 orang dari 72 desa/kelurahan rawan narkoba telah mengikuti pelatihan kewirausahaan seperti handycraft, kukner, budidaya tanaman pertanian, salon, menjahit, dan lain sebagainya.
Terus melaju, BNN RI pun mengembangkan program afternative development dimana kegiatan menanam tanaman ilegal digantikan dengan tanaman pertanian dan perkebunan bernilai ekonomi tinggi. Pada tahun 2023 ini program aternatve development telah dilaksanakan di Kabupaten Bireuen dan Gayo Lues Hasilnya. lahan seluas 96 hektare di Kabupaten Bireuen berhasil dikelola menjadi ladang jagung oleh 70 petani, sementara di Kabupaten Gayo Lues telah menghasilkan 315 Ton kopi yang diekspor dengan total ndai Rp 29.631.000.000.-.
Selanjutnya, guna mengukur kemandinan peran serta masyarakat dalam upaya P4GN. baik di lingkungan kerja, pendidikan, dan masyarakat kawasan rawan narkoba, BNN RI melakukan pengukuran Indeks Kemandinan Partisipasi (IKP) Berdasarkan hasil pengukuran tersebut diketahui bahwa nilai kumulatif IKP mencapai 3.5 dengan predikat sangat mandiri, melebihi target yang telah ditetapkan yaitu 3.2 Adapun tiga satuan kerja dengan realisasi Capaian IKP tertinggi diraih oleh BNNP Kepulauan Riau (4,0), BNNK Karimun (4,0). dan BNN Kota Wanngin Barat (3,98).
Berbagai upaya pemberdayaan masyarakat yang dilakukan BNN RI pun telah tampak membuahkan hasil Hal ini terlihat dari adanya penurunan jumlah Kawasan rawan narkoba dari 8 002 pada 2022 menjadi 7 426 di tahun 2023 Sejalan dengan hai tersebut. BNN RI juga melakukan pengukuran terhadap indikator kinerja sejumlah Kabupaten/Kota berkategori “Tanggap Ancaman Narkoba” atau KOTAN Dan 122 Kabupaten/Kota Tanggap Ancaman Narkoba, 23 Kabupaten/Kota masuk dalam kategon Sangat Tanggap, dan 99 Kabupaten/Kota lainnya dalam kategon Tanggap Ancaman Narkoba Jumlah ini melebihi target 120 Kabupaten/Kota Tanggap Ancaman Narkoba dari 173 Kabupaten/Kota
Selain pencegahan dan pemberdayaan masyarakat, soft power approach juga dilakukan melalui program rehabilitasi. Sepanjang 2023 BNN RI bersama lembaga mitra telah memberikan layanan rehabilitasi kepada 23825 ken Berdasarkan hasil pengukuran persentase kualitas hidup penyalahguna narkotka yang dilakukan oleh BNN RI menggunakan WHOOOL (WHO Guarity of Life) d peroleh hasil kualitas hidup sebagai berikut. 79,594 pada domain fisik. 78.204 pada domain psikis. 75 634 pada domam sosial, dan 80.104 pada domain lingkungan Hasil pengukuran tersebut melebihi target yang telah ditetapkan, yartu sebesar 624 Dengan kata lam, dapat disimpulkan bahwa upaya rehabilitasi yang diberikan oleh BNN RI bersama mitra kerja mermuliki dampak yang signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup dan keterampilan klien, sehngga mampu meminimalisasi potensi relapse.
Berbagai terobosan juga terus dilakukan guna mengoptimalkan program rehabilitasi, salah salunya yaitu dengan pembentukan Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) IBM menjadi suatu strategi efektif karena melibatkan masyarakat sebagai mitra aktif dalam upaya pencegahan dan penanganan penyalahgunaan narkotika Saat imi BNN RI telah membentuk 469 unit IBM yang tersebar di 34 provinsi dengan total petugas agen pemukhan sebanyak 2659 orang Para agen pemulihan tersebut bertugas dalam melakukan penjangkauan, pendampingan, serta memberikan bimbingan kepada penyalahguna narkotika
Upaya optimalisasi pelayanan rehabilitasi yang diakukan BNN RI tersebut membuahkan
hasil. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan capaian Indeks Kapabilitas Rehabilita: 3 / pada tahun 2023 sebesar 0.10 dan 3,31 di tahun 2022 meryadi 3,41 (kategon baik)
SMART POWER APPROACH
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi komunikasi (TIK) dan digitalisasi, dalam mengatasi permasalahan narkotika BNN RI pun menggunakan pendekatan smart power. Strategi ini menitikberatkan pada pemanfaatan teknologi. seperti pengidentifikasian ladang ganja melalui penginderaan jauh yang dilakukan BNN RI bekerja sama dengan Badan Informasi Geospasial (BIG). Computer Secunty Incident Response Team (CSIRT) kerja sama BNN RI dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dalam pengamanan sistem elektronik dan pemulihan layanan terdampak serangan Siber. serta Early Warning (NPS Alert System) sebagai sistem peringatan dini lintas institusi dimana BNN RI menjadi foca! point.
Selain itu BNN RI juga memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dalam penyempurnaan layanan terintegrasi. seperti BNN One Stop Service (BOSS) yang dapat diakses oleh masyarakat kapan saja dan dimana saja. aplikasi NEW SIRENA dan SIRATU yang memudahkan dalam mendapatkan data rehabilitasi terpadu, serta aplikasi E-Mindik yang digunakan dalam proses penyidikan secara elektronik.
HARD POWER APPROACH
Sepanjang tahun 2023, BNN RI telah mengungkap 37 jaringan sindikat narkotika yang terdin dari 15 jaringan sindikat narkotika nasional dan 22 jaringan sindikat narkotika Internasional Melalui tindakan tegas dan terukur. BNN RI, Poin, TNI Bea dan Cukai, serta stakeholders terkait berhasil mengungkap 910 kasus tindak pidana narkotika dan psikotropika dengan mengamankan sebanyak 1.284 tersangka Dan seluruh pengungkapan kasus tersebut, BNN menyita sejumlah barang bukti narkotika, tiga terbesar diantaranya adalah Sabu sebesar 1,3 Ton. Sabu Butir (Yaba) sebanyak 61.200 butir, Ganja kering seberat 1,4 Ton Ekstasi sebanyak 369.755 butir, dan Ekstasi berbentuk serbuk seberat 145,4 kilogram Selam itu, BNN RI juga memusnahkan 27,7 hektare ladang ganja dengan berat tanaman ganja basah mencapai 80 Ton
Salah satu kasus narkotika dengan modus baru yang berhasil diungkap BNN RI bekerja sama dengan Bea dan Cukai adalah penyelundupan 1 114 gram heran oleh jaringan Karachi-Indonesia Penyelundupan ini menggunakan modus dengan memasukkan serbuk heroin dalam serat benang pada karpet Modus ini sulit terdeteksi oleh mesin x-ray maupun anjing pelacak karena serbuk heroin tersebut menyatu dengan serat benang Namun, modus tersebut berhasil diungkap oleh petugas gabungan.
Dari pengungkapan kasus narkotika dan penyitaan barang bukti di atas, BNN RI berhasil menyelamatkan 8.154 623 generasi penerus bangsa dari potensi ancaman penyalahgunaan narkotika.
Dalam memutus mata rantai jaringan smdikat narkotika, BNN RI juga melakukan penelusuran tindak pidana pencucian uang (TPPU) sebagai upaya menuskinkan para bandar agar tidak dapat kembali melakukan bisnis gelap narkotika Sepanjang tahun 2023 BNN RI berhasil mengungkap 21 kasus TPPU yang melibatkan 22 tersangka dengan menyita barang bukti berupa aset senilai total Rp 162.244.526.644,86,-.
COOPERATION
Penanggulangan permasalahan narkotika tdak dapat diakukan oleh BNN Ri saja Oleh karena itu, di samping melakukan strategi hard power approach. soft power approach. dan smart power approach, BNN RI melakukan strategi cooperation melalui kolaborasi dan sinergitas dengan para sfakehoiders. BNN RI menyalin kera sama dengan instansi pemerintah dan komponen masyarakat baik di tingkat nasional, regional, maupun internasional. Dalam membangun kolaborasi yang kokoh untuk menangani penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, sepanjang tahun 2023 BNN RI telah menandatangani 40 dokumen kerja sama di tingkat nasional, yang terdiri dari: 16 dokumen kerja sama dengan instansi pemerintah, 7 dokumen dengan BUMN, 7 dokumen dengan lingkungan pendidikan, dan 10 dokumen dengan komponen masyarakat.
Sedangkan pada tingkat internasional, BNN RI mengaktualisasikan kerja sama melalui berbagai kegiatan seperti: latihan gabungan Drugs Enforcement Administration (DEA) dan International Narcotics Control Board (INCB), Technical Working Group Meeting for Outcome Drugs Problem UNODC Indonesia, pertemuan The 66 th Commission on Narcotic Drugs (CND) di Austria, The 45th Meeting of Heads of National drug Law Enforcement Agencies ASIA and the Pacific (HONLAP), The 14th ASEAN Drug Monitoring Network (ADMN), International Drug Enforcement Conference (IDEC XXXVII) di Jamaika. Selain itu, kerja sama juga dilakukan BNN RI dengan melakukan kunjungan kerja ke beberapa negara diantaranya Spanyol, Belanda, Prancis, Jamaika, Venezuela, Kolombia, Kuba, Amerika Serikat, Korea Selatan, dan lain sebagainya.
TANTANGAN NEW PSYCHOACTIVE SUBSTANCES (NPS)
Di tengah upaya BNN RI dalam memerangi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, modus kejahatan narkotika terus mengalami perkembangan. Salah satunya adalah peredaran new psychoactive substance (NPS) yang dilakukan oleh jaringan sindikat narkotika untuk menghindari jeratan hukum.
Saat ini terindentifikasi 1.200 jenis NPS yang beredar di dunia (UNODC.2023). 93 jenis di antaranya telah masuk ke Indonesia. Dari 93 jenis NPS tersebut, 90 jenis telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 dan 31 Tahun 2023.
Di samping itu sebagai upaya antisipasi dari perkembangan peredaran NPS, BNN RI melakukan penguatan terhadap laboratorium narkotika di Indonesia. Sampai dengan tahun 2023, BNN RI telah memiliki 1 pusat Laboratorium Narkotika di Lido, Jawa Barat, dan 4 laboratorium narkotika lainnya di Deli Serdang. Sumatera Utara: Baddoka, Sulawesi Selatan: Tanah Merah, Kalimantan Timur: dan Bangkalan, Jawa Timur.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Puslab BNN RI dari seluruh laboratorium narkotika di Indonesia, pada tahun 2023 telah dilakukan pengujian terhadap 22.183 sampel, dimana 21.531 diantaranya positif narkotika, 9 psikotropika, 5 prekursor, dan 638 sampel lainnya adalah negatif.
PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi salah satu kunci dalam penanganan permasalahan narkotika di Indonesia. BNN RI melalui Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) terus berupaya melakukan peningkatan kualitas SDM melalui berbagai pelatihan dan pengembangan kompetensi.
Pada tahun 2023, PPSDM BNN RI telah menyelenggarakan 39 kegiatan pelatihan dengan total peserta sebanyak 938 orang yang terdin dari personel BNN pusat, provinsi, kabupaten/kota, dan Balai/Loka. Beberapa pelatihan yang diselenggarakan diantaranya adalah Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN), Pelatihan Raid Planning And Execution, Peningkatan Fasilitator Penyuluh Narkoba, Training of Tramer Rehabilitasi, Narcotic Investigation Course dan lain sebagainya. Peningkatan kualitas SDM juga dilakukan BNN RI melalui standardisasi dan sertifikasi, bimbingan teknis, serta workshop.
Saat ini PPSDM BNN RI meraih nilai akreditas sebesar 83,225 sebagai Lembaga Penyelenggara Pelatihan dan nilai akreditasi sebesar 90,276 untuk Program Pelatihan
Kepemimpinan Admininstrator.
PRESTASI DAN PENGHARGAAN
Kerja keras BNN RI dalam mengatasi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di Indonesia, mendapatkan apresiasi dari beberapa pihak melalui sejumlah penghargaan, antara lain:
1. Government Public Relations (GPR) Institute dalam ajang TOP GPR Award & GPR Leader Award 2023 atas prestasi dalam membangun digital public relations :
2. Anugerah Pengadaan Tahun 2023 dengan peringkat tiga terbaik kategori Persentase Nilai Transaksi Usaha Mikro Kecil (UMK) Terbesar dari LKPP Tingkat Kementerian/Lembaga:
3. Penghargaan Jabatan Fungsional Kesehatan atau JFK Awards 2023 dalam rangka Hari Kesehatan Nasional ke-59 dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia:
4. Penghargaan khusus dari Ombudsman RI atas pemenuhan maklumat pelayanan dan layanan kompensasi:
5. Penghargaan atas keberhasilan BNN RI dalam mempertahankan prestasi opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang ke-14 kali sejak tahun 2008:
6. Penghargaan dari Kemen PAN RB kepada Pusat Laboratorium Narkotika sebagai satuan kerja terbaik dalam Pemantauan dan Evaluasi Sarpras Ramah Kelompok Rentan:
7. Penilaian kepatuhan penyelenggaraan pelayanan publik dengan nilai 85,09 aleh Ombudsman RI:
8. Best Poster Presentation dengan judul poster “Identification of Heroin in The Rug Packages” pada kegiatan 15″ Asian Forensic Science Network Annual Meeting and Symposium yang diadakan di Kuala Lumpur:
9. Penghargaan dari Menteri PPPA sebagai Lembaga yang Memenuhi Standar Ramah Anak dengan Nilai Maksimum:
10.Akreditasi SNI ISO/EC 17043:2010 sebagai Laboratorium Penyelenggara Uji Profisiensi dan Prestasi sebagai Unit Kerja Pelayanan Predikat Menuju WBK:
11. Penghargaan Hasil Evaluasi Zona Integritas Menuju WBK/WBBM Tahun 2023 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokasi (PAN RB) kepada BNNP Nusa Tenggara Barat (NTB) dan BNNK Magelang, dan lain sebagainya.
Hasil capaian kinerja BNN RI sepanjang tahun 2023 ini menjadi wujud nyata kesungguhan dan komitmen BNN RI dalam melindungi dan menyelamatkan generasi bangsa dari ancaman bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. Tak berpuas diri, BNN RI akan terus melaju, menindak tanpa pandang bulu. Mari bersama BNN RI lawan peredaran gelap narkotika, selamatkan penyalahguna, wujudkan Indonesia yana bersih dari narkoba. (Wan)