November 22, 2024

Jurnalisnusantara.com | Bertempat di Aula Kampus Uhamka Kebayoran Baru Jakarta Selatan, ratusan Pimpinan Muhammadiyah tingkat Daerah dan Cabang Se-Jakarta Selatan beserta Organisasi Otonom lainnya mengadakan dialog bagaimana meningkatkan peneguhan nilai-nilai Ideologi, Politik, dan Organisasi Muhammadiyah daerah Jakarta Selatan Ahad, (22/10).

Ketua Panitia Zulfahmi mengatakan bahwa, dialog ini tidak hanya mencerminkan semangat kemajuan Muhammadiyah, tetapi juga mengukuhkan komitmen terhadap nilai-nilai yang menjadi landasan ideologi, menyatukan serta menyamakan frekuensi gerak langkah Muhammadiyah dalam merespon persoalan sosial politik saat ini, serta konsolidasi organisasi Muhammadiyah khususnya di Jakarta Selatan, agar bisa terlibat aktif dalam merespon situasi yang terus berkembang saat ini.

Adapun tema yang diangkat adalah “Peneguhan Nilai-Nilai Ideologi, Politik, dan Organisasi Menuju Muhammadiyah Jakarta Selatan Yang Unggul dan Berkemajuan,” dialog ini menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan untuk bersatu dalam upaya memahami, menghormati, dan memperkuat nilai-nilai yang menjadi inti Muhammadiyah.

Sebagai organisasi yang terus berkembang, Muhammadiyah Jakarta Selatan memperlihatkan tekad untuk selalu berada di garis depan dalam perubahan positif.
Kegiatan ini menjadi salah satu pilar utama dalam mewujudkan keunggulan dan kemajuan Muhammadiyah Khususnya di Daerah Jakarta Selatan.

Acara dialog ini dibuka secara resmi oleh Prof. Agus Suradika selaku wakil ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta seraya berbicara soal penguatan peran-peran strategis Muhammadiyah khususnya dibidang organisasi dan politik khususnya jangan sampai salah memilih pemimpin bangsa.

Dalam acara ideopolitor ini juga dihadiri pula oleh Hidayat Nur Wahid Wakil Ketua MPR RI, sekaligus penasehat di Muhammadiyah Jaksel. Beliau mendukung Muhammadiyah terus berkontribusi di Politik kebangsaan khususnya jihad konstitusi yang pernah di inisiasi oleh mantan ketua PP Muhammadiy Dien Syamsuddin.

Dialog semakin menarik dengan hadirnya Fuad Bawazier seorang tokoh nasional sejak jaman 0rba hingga saat ini. Fuad bercerita soal politik ekonomi sejak jaman Soeharto dan harapan untuk Indonesia kedepan yaitu Indonesia mau adil dan sejahtera mari kembali ke UUD 1945 khususnya pasal 33.

Menjelang penutupan ideopolitor, diskusi semakin seru karena ada penajaman Ideologi Muhammadiyah yang dibawakan oleh Buya Risman dimana beliau bercerita tentang masalah integritas yang sudah mulai menipis pada warga Muhammadiyah, serta bagaimana tata kelola organisasi yang dikupas dari berbagai sisi oleh pakar di bidangnya yakni Izzul Muslimin. (Wan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!