JN | JAKARTA – Pristiwa KM 50 yang sangat fenomenal dan mendapat perhatian masyarakat Indonesia bahkan masyarakat internasional kini mencuat kembali.
Ratusan ormas berencana akan menggelar aksi damai di Mabes Polri untuk menuntut dituntaskannya pristiwa KM 50 terhadap pembunuhan 6 Laskar FPI pengawal Habib Rizieq Syihab (HRS) yang rencananya akan dilaksanakan pada Rabu 17 Mei 2023 besok.
Saat diminta konfirmasi, Koordinator Lapangan Ust. Very Koestanto membenarkan adanya rencana tersebut.
“Ya benar. Insya Allah kami akan melaksanakan aksi damai di Mabes Polri besok” kata Korlap Aksi Ust. Very Koestanto, Selasa (16/05/2023).
“Kami sudah melakukan kewajiban kami sesuai aturan yaitu menyampaikan Surat Pemberitahun ke Mapolda Metro Jaya” lanjutnya menjelaskan.
“Kita sangat mendukung pernyataan Kopolri pak Listyo Sigit Prabowo saat bertemu dengan Komisi III DPR RI yang mengatakan bahwa jika ada ‘Novum’ kita akan proses” kata Ust. Very seraya mengutip pernyataan Kapolri kala itu.
Terkait massa aksi yang akan hadir dalam aksi esok hari di Mabes Polri, sosok yang kerap kali memimpin aksi-aksi umat islam ini mengatakan bahwa akan banyak yang mengikuti aksi.
“Insya Allah akan banyak ormas-ormas yang hadir. Saya tidak hafal semuanya karena banyak sekali” jawab Ust. Very.
“Kemudian selain ormas-ormas islam seperti GNPF, FPI dan PA 212, juga banyak ormas-ormas nasionalis lainnya. Termasuk para Habaib, alim ulama. Baik dari Jabodetabek dan Banten serta para emak-emak militan yang sudah mengkonfirmasi kehadirannya” lanjut Ust. Very merinci.
“Selain ormas-ormas islam dan yang saya sebutkan tadi, kami dari GNPR (Gerakan Nasional Pembela Rakyat), juga berkolaburasi dengan ormas-ormas nasionalis lainnya yang memiliki kepedulian terhadap penegakan hukum dan keadilan. Salah satunya Bang Jalih Pitoeng salah satu tokoh aktivis perjuangan akan hadir untuk menyampaikan orasi ditengah aksi damai besok” kata Ustadz Very.
Ditempat terpisah, saat dihubungi Jalih Pitoeng juga mengiyakan bahwa dirinya akan hadir pada aksi besok di Mabes Polri.
“Insya Allah kami dari ASELI (Aliansi Selamatkan Indonesia) akan hadir guna mendukung aksi besok dengan agenda menuntut agar kasus Tragedi KM 50 diusut tuntas” kata Jalih Pitoeng.
“Selain yang kita ketahui bersama tentang pernyataan Kapolri saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi III DPR RI dalam kasus Brigadir Josua atau yang polpuler kasus SAMBO yang menyinggung tentang novum atau temuan baru, saya melihat bahwa didalam fakta persidangan kasus Teddy Minahasa juga menyingung adanya upaya Obstruction Of Justice yang terjadi pada Kasus KM 50 pada 7 Desember 2020 silam” lanjut Jalih Pitoeng.
“Mari kita dukung Kapolri Listyo Sigit Prabowo dalam menuntaskan beberapa persoalan bangsa terutama tentang penegakan hukum yang saya sebut sebagai ‘Hutang Negara’. Yaitu Pristiwa Berdarah Tragedi Kemanusiaan 21-22 Mei di BAWASLU yang merenggut para tunas bangsa yang tak berdosa” kenang Jalih Pitoeng mengingatkan.
“Bulshit kita bicara soal pembangunan negara, jika nyawa manusia yang melayang kita abaikan” pungkas Jalih Pitoeng. *(LI)