BRN | Jakarta Pusat – Senen, Kamis (30/03/2023) – Polemik Pakaian bekas import sudah berjalan lebih dari satu bulan. Masing masing memiliki argumentasi. Tidak di sangka undangan pedagang Thrifting pada Mendag, Menkop, Pimpinan Kom VI bersama Kapolda DKI ternyata di sambut antusias :
1. Dr. H. Zulkifri Hasan, SE., M.M (Menteri Perdagangan RI)
2. Drs. Teten Masduki (Menteri Koperasi & UKM)
3. Adian Yunus Napitulu, S.H (Anggota DPRI RI, Komisi VII)
4. Faisol Reza (Ketua Komisi VI DPR)
5. Irjen Pol. Muhammad Fadil Imran M.SI (Kapolda Metro Jaya)
Kehadiran para pejabat negara untuk mau melihat, mendengar dan berdialog tentu sesuatu yang luar biasa dan sangat berharga serta memberi harapan adanya jalan keluar yang baik bagi semua.
Acara Kunjungan, Dialog dan diakhiri dengan buka puasa bersama yang rencana nya akan di hadiri tidak kurang dari 2.000 pedagang Thrifting akan dilaksanakan di Pasar Senen Blok III Jakarta Pusat pada tanggal 30 Maret 2023.
Sebanyak 2.000 pedagang baju bekas impor akan berdialog dengan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, dan Pimpinan Komisi V DPR RI di Pasar Senen Blok III, Jakarta, Kamis (30/3).
Dialog tersebut dilakukan untuk mendengar keluhan dari pedagang, serta menemukan solusi yang tepat jika aktivitas penjualan pakaian bekas dimusnahkan. Pasalnya banyak dari mereka yang hanya mengandalkan pemasukan sehari-harinya dari hasil berjualan baju bekas impor.
Ditemui awak media, Koordinator para pedagang pakaian paswr senen, Rifai Silalahi mengatakan, “Untuk saat ini kita masih cari solusi lain intinya dari Kementerian dan dari tingkat pedagang beritikad baik gimana caranya mencari solusi, kalau misalnya produknya habis ya kita tinggal bicara maunya seperti apakah masalah perijinan itu tidak bisa hanya satu dan dua hari,” ujar Rifai.
Lebih lanjut Rifai melanjutkan,
“Jadi kita semua disini berjuang bersama saya adalah koordinator para pedagang pasar senen, Nama saya, Rifai Silalahi dan bersama totalnya hari ini ada sekitar 3 ribu pedagang dari berbagai wilayah, ada yang dari Bandung, Palembang, Makassar, NTT dan Kami sendiri dari Jabodetabek,” sambungnya.
Rifai beserta para pedagang mengharapkan solusinya, “Untuk solusinya kita minta sementara barang-barang yang sudah ada disini kita habiskan sambil menunggu tindak lanjut dari pertemuan hari ini, kita akan diundang sesi pertemuan yang ke-2 oleh Kementerian lagi yaitu dari Kementrian perdagangan dan koperasi,” bebernya.
“Sementara Pedagang yang ada disini kurang lebih ada sekitar 1500 pedagang dan Kita lihat lagi setelah habis lebaran ini setelah habis barang di pasar ini kita lihat lagi kedepannya agar kita tidak bisa berandai-andai, Jadi sekarang Yang kita jalani lalu kita lihat yang kedepannya dan jika nanti ada lagi barangnya ya kita akan sampaikan ke Pemerintah,” jelasnya.
Rifai juga mengatakan untuk sementara cukup puas atas pertemuan hari ini,
“Untuk Sementara saat ini kita puas dan kita terima apa yang menjadi masukan dari Pemerintah. Intinya dengan adanya gerakan kita dari para pedagang pakaian bekas yang menyatakan kemarin kita tricking melawan impor ilegal maka hari ini kita lihat kedepannya,” terangnya.
Puncaknya, Rifai menuturkan,
“Pertemuan hari ini adalah inisiatif dari para pedagang pakaian dan untuk yang disita itu adalah ranahnya penegak hukum. Jadi barang yang ada di Pasar ini saya habiskan dan untuk barang yang disita adalah ranahnya para penegak hukum. Dan Dibawah Kementerian perdagangan tadi kita akan di fasilitasi uang untuk kembali ke muka,” pungkasnya. *(LI)