JN | TNI AL, Bintan,- Komandan Pangkalan TNI AL Bintan Kolonel Laut (P) Farid Maruf, S.H., M.H., didampingi Pasops Lanal Bintan Mayor Laut (P) Ahmad Sofyan dan Pasintel Lanal Batam Kapten Laut (P) Mugiyono melaksanakan Patroli sekaligus melakukan kunjungan ke Pulau Tunjuk yang merupakan bagian dari Wilayah Kerja Lanal Bintan, Bintan (13/01/2023).
Pulau Tunjuk berada di Kelurahan Pulau Subang Mas dengan Kecamatan Galang, Batam. Mata pencaharian dari sebagian besar masyarakat tersebut adalah nelayan tradisional dengan menggunakan alat tangkap pancing dan jaring tradisional/bubu. Wilayah tangkap dari masyarakat tersebut adalah di perairan pulau tersebut dan sekitar pantainya yang terdapat mercusuar putih.
Kedatangan Danlanal Bintan yang didampingi Pasops dan Pasintel Lanal Bintan adalah menindak lanjuti laporan dari masyarakat Pulau Tunjuk dan Pulau Subang Mas terkait sering terjadi gesekan dengan masyarakat dari Pulau Monggak Kelurahan Cate, Kecamatan Galang dalam pencarian/penangkapan ikan di Perairan Pulau Subang Mas.
Dari hasil komunikasi dengan masyarakat, didapat Keterangan bahwa pada hari Senin 09 Januri 2023 sekira pukul 17.00 Wib, masyarakat Pulau Subang Mas dan masyarakat Pulau Tunjuk turun ke laut untuk mendekati kapal pukat wilis milik masyarakat Pulau Monggak Kelurahan Cate, Galang. Dengan adanya pengusiran mengingatkan bahwa kapal pukat akan mengganggu kelangsungan habitan jaring dan bubu yang berada disekitar pantainya, namun oleh masyarakat Pulau Subang Mas dan masyarakat Pulau Tunjuk terkait cara penangkapan ikan dan wilayah tangkap ikan tersebut, namun nelayan kapal pukat wilis tidak terima dan melakukan perlawanan.
Berhubung masyarakat Pulau Subang dan Pulau Tunjuk dengan jumlah personil yang sedikit, akhirnya masyarakat Pulau Subang Mas dan masyarakat Pulau Tunjuk mengundurkan diri dan mengalah untuk menghindari pertikaian. Setelah masyarakat Pulau Subang Mas dan Pulau Tunjuk mengundurkan diri, pencarian ikan yang dilakukan oleh masyarakat Pulau Monggak tetap melakukan aktifitasnya dalam pencarian ikan.
Saat ini masyarakat Pulau Subang Mas dan masyarakat Pulau Tunjuk dalam mencari ikan dengan cara memancing dan menggunakan jaring tradisional, sementara masyarakat Pulau Monggak mencari ikan dengan cara memakai pukat harimau sehingga biota laut rusak.
Danlanal Bintan Kolonel Laut (P) Farid Ma’ruf, S.H., M.H., sangat mengapreasi laporan-laporan dari masyarakat nelayan tersebut yang saat ini sedang bersengketa dengan masyarakat nelayan lainnya. Seperti beberapa hari yang lalu yang pernah terjadi oleh masyarakat nelayan di Senggarang juga mengalami hal yang sama yaitu terkait perebutan wilayah tangkap dalam pencarian ikan dan sudah dimediasi dan pengarahan oleh Personil Lanal Bintan. “Jadi diharapkan seluruh komponen masyarakat tetap menjaga persatuan kesatuan bangsa, tidak mengulangi pemahaman pada belasan tahun yang lalu menghindari adanya konflik nelayan yang pada prakteknya pada masa itu terjadi konflik antar nelayan yang disebabkan oleh pemahaman dan klasifikasi konflik seperti konflik kelas, identitas/andong, fishing ground, konflik orientasi juga konflik alat tangkap antara nelayan dengan alkap/sarana modern dengan nelayan biasa dengan memasang bubu, jaring, penangkapan ikan disekitar pantainya hanya untuk sekedar dapat penghidupan periuk nasi, oleh karena itu kita akan menegakkan hukum dan keamanan di laut bagi pelanggar hukum positif yaitu menggunakan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan dan merusak habitat di laut, juga menindak setiap kegiatan ilegal di laut sesuai arahan penekanan dari Presiden RI dan Kasal,” pungkas Danlanal dalam pengarahannya sebelum kembali patroli di laut.
Lanal Bintan melalui Paspotmar Lanal Bintan akan terus berusaha mengapreasi dan terus berupaya menerima laporan-laporan dari masyarakat khususnya masyarakat nelayan dalam membantu menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh masyakat sehingga tidak menimbulkan gejolak yang lebih besar.
(Pen Lanal Bintan/LI)