Jurnalisnusantara.com | Banjarmasin. – Jelang subuh berangkat menuju terminal perahu, suasana gerimis dengan rasa khawatir nanti kebasahan, namun pas sampai melihat perahu sepertinya aman ada penutup atapnya. Ternyata masuknya harus sedikit merangkak. Sudah disediakan karpet untuk duduk didalammnya. Perjalanan baru dimulai.
Sepanjang perjalanan melihat rumah-rumah pinggir kali dengan aktifitas warganya. Ada yang sedang menyuci, dan bersih bersih, namun saya tidak melihat ada wanita yang mandi he.. he.. he…, rasa bingung bercampur dan tersirat banyak pertanyaan, bisa ya mereka hidup dalam keadaan seperti itu. Ya sepertinya mereka sudah terbiasa.
Sampailah dipasar apung, Ibu- ibu dengan barang dagangannya menawarkan dengan pantun, dandanan dengan bedak seperti bayi sedikit lucu bercampur aneh hi.. hi.. hi.., tapi seru juga. Akhirnya saya beli disetiap ibu-ibu yang menawarkan dagangannya.
Sungguh Hebat dan Luar biasa. Mereka dengan penuh harapan barang dagangannya ada yang beli.
Saya jual kata pedagangnya, Bapak bilang saya beli. Sebuah aqad jual beli yang mereka ajarkan ke saya.
Pasar Terapung, Banjarmasin, Kalimantan Selatan
13 November 2025.
(Ahnad Husaeri)
