Jurnalisnusantara.com | Jakarta. – lebih dari 5 orang kader Muhammadiyah menduduki berbagai posisi di Pemerintahan yang baru . Mereka mempunyai latar belakang pendidikan dan pengalaman dari beragam disiplin ilmu. Hal inilah yang menjadikan alasan mengapa penyelenggara negara sangat membutuhkan keterlibatkan mereka.
Terkait dengan hal tersebut, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kebayoran Baru dalam Rapat rutin Mingguannya Kamis, (07/11/24) membahas tentang bagaimana peran gerakan Persyarkatan Muhammadiyah untuk bisa lebih bermanfaat di Masyarakat sekitar.
Dalam arahannya Ketua PCM Kebayoran Baru Ustadz Ahmad Said Matondang, M.E, Sy mengatakan bahwa, dalam berMuhammadiyah kita harus ikuti fatwa yang ada di Muhammadiyah, termasuk pula keputusan dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PPM) tentang memundurkan Adzan 7 menit dari Adzan yang pada umumnya.
Jadi, lanjut Ustadz Said sebagai Warga Muhammadiyah kita harus rela dan senang dengan ketetapan fatwa yang ada, serta taat akan keputusan tersebut, demikian pula seperti halnya yang sudah berjalan di Organisasi Otonom (Ortom) Tapak Suci.
Hal ini berkaitan erat dengan masalah tertib Organisasi, yang mana setiap program dari kegiatan yang ada di setiap Majelis dan Lembaga atau Ortom harus ada SK nya (Surat Keputusannya), tambah Ustadz Said.
“Ketika kita berkiprah di Persyarikatan Muhammadiyah, kita harus benar-benar mencintainya, jangan ada orang yang bekerja di AUM (Amal Usaha Muhammadiyah) namun mengajinya aktif di pengajian yang ada di luar Muhammadiyah,” tutur Ustadz Said.
“Oleh karena itu, kita harus terus Mewarnai dan bukan Diwarnai Masyarakat Negeri ini dengan gerakan Muhammadiyah, yang sudah terbukti kebermanfaatannya, yang tak lelah mengukir sejarah,” tutup Ustadz Ahmad Said Matondang, M.E, Sy.
(Wan)