December 26, 2024

Jurnalisnusantara.com | Jakarta. – Ketua Adat Wanaenu, Nikolas O Nussy, dan Ketua LMA Biak Numfor menggelar konferensi pers di depan kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta pada Senin (27/2/2023) dalam upaya meluruskan terkait isu pencemaran nama baik yang dialamatkan kepada Bupati Baik Numfor Herry Ario Naap.

Isu korupsi senilai Rp 2,2 triliun ini muncul pada 2022. Namun, bukti dari tuduhan itu belum ditanggapi KPK. Sementara itu, isu ini cukup menggangu kerja pemerintah daerah di Biak Numfor.

Tuduhan itu tak bisa dilepas dari pekatnya persaingan politik di Biak Numfor akhir-akhir ini. Isu-isu panas terus digulirkan.

Upaya memecahkan masyarakat Biak Numfor lewat isu korupsi ini ditiup beberapa pihak dan “membayar” kelompok-kelompok pendemo yang tak memahami persoalan.

Nikolas O Nussy mengatakan kehadirannya di kantor KPK ini hendak mengajak masyarakat adat Papua, khususnya seluruh masyarakat adat Teluk Cenderawasih di Papua agar tidak terpancing isu provokasi yang memecah belah masyarakat.

Nikolas O Nussy minta agar masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh isu yang tidak bertanggung jawab dan tak punya legitimasi hukum terkait tuduhan isu korupsi yang dialamatkan kepada Bupati Biak Numfor.

Menurut sebuah isu, pada Senin (27/2/2023) ada kelompok masyarakat, yang merupakan mahasiswa Papua, yang mau melakukan demo terhadap Bupati Biak Numfor dan meminta KPK menetapkannya tetapkan sebagai tersangka. Namun demo itu tak terjadi.

“Kami meminta kepada kelompok-kelompok yang mengatasnamakan organisasi manapun, siapapun atau siapa yang berada dibelakangnya, agar berhenti dengan cara-cara tidak populer atau kepentingan-kepentingan sesaat,” ujar Nikolas.

Menurut Nikolas, Bupati Biak Numfor adalah aset masyarakat adat Papua dan perlu didukung dan agar mengisi pembangunan di Papua untuk kesejahteraan masyarakat adat Papua.

Masyarakat Saereri dan Teluk Cenderawasih yang ada di Jakarta sudah melakukan konsolidasi untuk merespon isu yang beredar. Mereka juga menghimbau agar masyarakat melakukan demo dengan cara-cara intelek dan damai.

Sementara itu, Ketua LMA Biak Saereri Perwakilan Jakarta, George F. Mansnandifu, menyerukan agar tidak ada kelompok-kelompok yang gampang mengatasnamakan diri melakukan justifikasi atau pemaksaan diri terhadap Bupati Biak Numfor.

“Kami berdiri disini untuk menyuarakan kebenaran dan kepentingan masyarakat. Mari kita jaga suasana damai dan kondusif. Kepada mahasiswa untuk melakukan demo secara bertanggung jawab serta diperkuat dengan data dan bukti,” tegas George.

Ronaldo Wanda, aktivis pemuda Saereri yang tinggal di Jakarta, mengatakan, jangan karena faktor sakit hati terhadap Bupati Herry lalu mau menjatuhkan kredibilitasnya. Dia mengingatkan bahaya stigmatisasi terhadap pejabat yang sudah bekerja dengan baik.

“Saya hadir di sini, mewakili warga Maluku dan Kei di Jakarta. Saya dengar ada mahasiswa Maluku dan Kei juga mau demo. Saya minta Anda tak perlu terjebak dengan kepentingan orang lain. Hormatilah pejabat yang telah membangun Biak Numfor,” ujar Nusi Kei.

Bupati Herry Ario Naap selama ini dikenal sebagai sosok cerdas, tegas, dan kritis. Herry berhasil melakukan perubahan besar dalam masyarakat Kabupaten Biak Numfor. Program-program signifikan ia gulirkan hingga kabupaten ini meraih kemajuan.

Namun tantangan dan rintangan selalu coba menghentikan semangat kerakyatannya. Itu tak menghentikan langkahnya untuk memajukan daerahnya, Biak Numfor, kota dengan segudang sejarah Perang Dunia II. * (Rika)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!