Jurnalisnusantara.com | Tangsel. – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyebut, angka stunting di Kota Tangsel mengalami penurunan drastis pada 2022. Hal itu berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 yang mencatat penurunan angka prevalensi stunting di Tangsel menjadi sembilan persen, sebelumnya 19,9 persen.
Benyamin Davnie, Walikota Tangsel menyebut, pihaknya terus menargetkan penurunan angka stunting, bahkan hingga mencapai angka nihil. Sejumlah upaya intervensi dilakukan dalam menekan angka gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut.
Lebih lanjut, Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciputat Bidang Pembangunan Demokrasi, Politik dan Pemerintahan, Rifandy Deovandra mengatakan percepatan penurunan stunting merupakan upaya menyiapkan generasi Indonesia di masa depan, yakni saat menghadapi Bonus Demografi 2030 dan Indonesia Emas pada 2045.
“Stunting bisa menggagalkan pencapaian pembangunan sumber daya manusia (SDM). Kalau generasi masa depan kita stunting maka bukan Bonus Demografi yang akan kita dapatkan tetapi bencana demografi,” ujar Dio panggilan akrabnya saat diwawancarai, Kamis, (26/01/2023).
Dio juga menyampaikan apresiasi dan pujian kepada Pemerintah Kota Tangsel yang telah melakukan upaya percepatan penurunan stunting secara komprehensif, kolaboratif, dan gotong royong.
“Tentunya kami dari HMI Cabang Ciputat mengapresiasi kerja-kerja kolaborasi antar Organisasi Perangkat Daerah yakni Dinkes, DP3AP2KB, Dindik Capil, Ketapang, Cipta Karya, Perkim Kecamatan,” kata Dio.
Dio juga mengatakan, “Gotong royong dan kolaborasi antar pemangku kepentingan harus terus digelorakan dalam upaya percepatan penurunan stunting di kota tangerang selatan,” pungkas Dio. (Wan)